Senin, 12 Oktober 2009
Bila Bumi Telah Berguncang
Bila Bumi Telah Berguncang
Sejak Ramadhan hingga di bulan sawal
Bumi ini telah digoncangkannya
Kebakaran terjadi dimana mana
Harta benda ,tempat tinggal hacur berantakan
Tak sedikit jiwa ikut melayang
Semua bingung dalam ketakutan
Bila peringatan Allah telah ditunjukan
Tiada yang sanggup menghalanginya
Jika masih ada iman bersemayam didalam dada
Jiwamu bergetar dan berdoa dalam kepasrahan
Jika kau telah dibutakan dalam keridhohannya
Yang terjadi kau anggap sedau gurau belaka
Tak sedikitpun rasa takut/iba di mimik wajahnya
Berdendang ria dengan kesombongannya
Kau sibukan berebut harta dan kedudukan
Cari kesempatan cari popularitas
Amal perbuatannya tergantung imbalannya
Tak peduli sanak saudara,sedang tertimpa musibah
Kehancuran sudah ditayangkan berbagai media
Jeritan tangis sebagai iringan pemberitaannya
Mata melotot rame rame menyaksikan
Tapi tangan masih enggan memberikan sumbangan
Sudah tiga hari nagari Minang diluluh lantahkan
Belum terlihat batuan kemusiaan didapatkan
Banyak korban kesulitan bahan makanan
Banyak kemacetan ditempat tempat pariwisata
Sungguh sudah hilang rasa sepederitaannya
Pupus sudah rasa kebersamaanya
Sumua hidup dalam kepentingan kepentingannya
Cuek bebek jiwa kebangsaannya
Dulu negri ini subur makmur
Gemah ripah loh jinawi
Toto tentrem toto raharjo
Gotong royong kang jiwani mring sawiji
Entah apa yang menyebabkan negri ini jadi begini
Marilah para sepuh para muda pada introspeksi diri
Nyuwun kawruh nyuwun keslametan nyang marbeng dumadi
Mrih lir ing sambekolo, rahayu hayuning bawono
Bumi gonjang ganjing langit gelap gelap
Sang soyo ndalu kang lintang kumedap
Ono cahyo kang mijil selaning wengi
Pertanda Negri ini sedang menemui goro goro
BY : Roch,Minggu 4 Oktober 2009
Hidup Di Dunia Bagaikan Mimpi
Hidup Di Dunia Bagaikan Mimpi
Disuatu hari aku pernah bermimpi
Melakukan perjalanan jauh yang melelahkan
Untuk menuju suatu tempat yang menyenangkan
Menempuh waktu lebih delapan jam perjalanan
Disana kudapat menikmati indahnya pemandangan
Sepooi angin sejuk dapat kurasakan
Ku seruput secangkir kopi cukup menghangatkan tenggorokan
Sayup terdengar dering telepon di kejauhan
Lalu istriku datang membangunkan.
Mas Bangun ! kekantor nggak ?
Aku terperanjat penuh tanya antara sadar dan tidak sadar
Namun benar aku baru dibangunkan
Lalu semua materi dalam mimpi musna begitu saja
Semua berubah dengan kehidupan dunia
Kudapati dan kurasakan materi materi dunia
Semua tersensor melaui panca indra
Kumiliki rumah dan sawah dan ladang
Kudapatkan anak-anak dan istri yang jelita
Ku dapat bercengkerama dan berdendang ria
Namun semua materi dunia kan hilang musa
Ketika ku di panggil kepangkuannya
Lalu semua kan terperanjat seakan tak percaya
Namun itu semua kenyataan yang tak terelakkan
Masihkah kau ingin berebut harta dan kedudukan
Lalu ku tertegun dalam persimpangan
Kemana hidup ini kan kujalankan
Ingat artitikel tentang Kemauan,Ilmu dan kesempatan
Ingin kucoba menerapkannya
Dengan kemauan hidup ini akan jadi semangat
Dengan Ilmu hidup ini akan jadi mudah
Dengan seni hidup ini akan menjadi indah
Dengan Cinta hidup ini merasakan kasih sayang
Dengan keiklasan hidup ini selalu dalam keridhaan Nya
By: Roch , Senin 12 Oktober 2009
Ter inspirasi :
Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah dan suatu yang melalaikan,
Perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga banggaan tentang banyaknya harta dan anak,
Seperti hujan yang tanam tanamannya mengagungkan para petani,
Kemudian tanaman itu menjadi kering dan warnya kemudian menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur,
Dan di akhirat ada azab yang yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan Nya,
Dan kehidupan di Dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(QS.Al Hadiid,57:20)
Jumat, 09 Oktober 2009
Hidup Diantara Kritik dan Pujian
Hidup Diantara Kritik dan Pujian
Dalam mengarungi samudra kehidupan
Gelombang Tinggi dan Rendah kau dapatkan
Tak seorang pun dapat mengelaknya
Kau harus tangguh dalam menghadapinya
Disitulah ketabahanmu kan diuji
Disanalah kesiapanmu diperlukan
Bukan emosi yang kau andalkan
Namun ketenangan kunci keberhasilan
Tinggi gelombang tergantung kencangnya angin
Pantulan cahaya tergantung esensi penerimanya
Kritik dan Pujian tergantung siapa yang menyampaikan
Yang disampaikan tergantung bagaimana pemahamannya
Saat di puncak pujian berdatangan
Namun jangan kau bertepuk dada
Seakan semua atas jerih perjuangan
Lalu kau lalai dengan sanjungan
Tak ingat akan gelombang kehidupan
Habis dipuncak turun kelembah
Jika kamu tak siap
Kau akan lenyap tergulung ombak
Saat dilembah seakan mencekam
Seakan tak ada yang mau pedulikan
Hanya kritik dan ejekan yang kau dapatkan
Hanya kelapangan dada yang diperlukan
Jika kau percaya
Dibalik kesulitan ada kemudahan
Kesulitan memacumu mencari jalan keluar
Ber upayalah memahami petunjuk Nya
Lalu gimana menghadapi kritik dan pujian
Hanya ketabahan dan percaya diri kuncinya
Berpegalah petunjuk yang telah diberikan
Kau akan selamat sampai tujuan
By: Roch,Jum'at 09 Otober 2009
Catatan : Ter inspirasi tentang suatu kisah
Teringat suatu kisah perjalan seorang Ayah dan anaknya membawa seekor Keledai
Selama perjalannya tak lepas dari kritikan
Kisah 1.
Sang Ayah dan anak berjalan dengan Keledai di tuntunnya
Kritikan “Dasar orang badoh keledai dapat dinaiki kok dituntun”
Kisah 2.
Sang Ayah dan anak keduanya naik keledainya
Kririk “Orang tak punya pri kebinatangan keledai kurus dinaiki berdua”
Kisah 3.
Sang Ayah naik keledai dan anaknya berjalan menuntun keledainya
Kritik “Memang Ayah nggak kasiahan anaknya malah enak enak naik keledai anaknya suruh jalan “
Kisah 4.
Anaknya naik keledai dan ayahnya berjalan menuntun keledainya
Kritik “Dasar anak durhaka masak ayahnya sudah tua suruh jalan yang muda enak enak naik keledai”
Kisah 5
Keledainya diikat dan dipikul bersama Ayah dan anaknya
Kritik “ memang orang sudah stress masak keledai dapat berjalan kak dipikul “
Nah memperhatikan kisah diatas lalu mana yang harus kau turuti? keputusan ditangan anda
Langganan:
Postingan (Atom)