Restu IBU
Esuk esuk srengene uwis metu
Ibu , nyuwun pangestu
Keng putro bade sinau
Bapak , nyangking etas
Ing njerone isi sabak
Simbah, bungah bungah
Keng wayah mantuk sekolah
Pagi pagi mataharinya sudah terbit
Ibu,minta doa restu
Sang anak mau belajar
Ayah, membawa tas
Didalamnya isi sabak (papan tulis kecil)
Eyang, senang senang
Sang cucu pulang sekolah
Menyimak geguritan diatas, dengan berbekal pengetahuaan yang terbatas ingin rasanya kucoba mengupas pesan yang yang terirat dalam geguratan diatas
Ibu nyuwun pangestu
Disana terjadi pembagian peran antara Ibu,Ayang dan Eyang dalam membimbing anak cucunya dalam menggapai cita cita
Ibu berperan utama sebagai pensuport doa, dan doa ibu adalah support utama dalam kesuccessan sang putra, ingat kata kata “ surga itu ditelapak kaki ibu” sinilah kami minta kepada para ibu ibu doamu sangat diharapkan putra putramu, janganlah kau terjebak oleh nafsu sehingga sumpah serapah yang keluar bibibirmu, ingat masa depan anakmu sangat tergantung peranmu maka pantaslah kalau ada yang berceloteh “ siapa dulu ibunya”
Bapak , nyangking etas ing njerone isi sabak
Disinilah peran ayah dalam mensuport anak anaknya dalam meraih cita cita ,bahwa ayah berperan sebagai fasilitator (memfasilitasi)kebutuhan anak dalam meraih cita cita, dituntut untuk siap membanting tulang untuk memenuhi kebutuhannya
Simbah , bungah bungah keng wayah mantuk sekolah
Peran eyang,orang tua harus legawa senang hati menerima kepulangan sangputra yang sudah kusut lusuh lelah letih setelah berjuang dalam mengejar meraih cita cita
Nah demikian sekelimit kupasan kami semoga bermakna bagi Bapak ibu dan parang orang tua dalam mendukung kemajuan putra putrid kita, jika hal ini dapat diterapkan isya Allah putra putri Indonesia akan maju menjadi kawula muda yang di banggakan
By: Roch , 13 Juni 2010
0 komentar:
Posting Komentar