Menyambut Pagi
Sumilir angin dipagi hari
Sejuk sepoi sepoi di sanubari
Kubuka jendela kamarku
Kubuka jendela hatiku
Kutatap jauh mata memandang
Mengikuti burung burung berterbangan
Kulayangkan jauh pikiran
Mengikuti gejolak hati didalam dada
Kabut putih masih menyeliputi pedesaan
Menghapus sisa sisa mimpi semalam
Embun jernih menutupi rerumputan
Menghapus debu debu yang melekat
Sungguh indah pagi dipinggiran Jakarta
Sejuk damai penduduk menyambutnya
Giliat rame menyambut berangkat pagi
Mensikapi kehidupan yang dihadapi
By: Roch, 25 Oktober 2010
0 komentar:
Posting Komentar