Selasa, 03 Maret 2009

Urip Sajroning karso



URIP SAJRONING KARSO


Bahwa yang terjadi adalah kehendak allah
Lalu kamu diciptakan dan ditugaskan hidup
Lalu diberikannya piranti lahir lan batin
Lalu diberikannya petunjuk  lahir lan batin
Tinggal kamu menjalankannya
Tinggal bagaimana kamu mensikapinya
Melakukan,meninggalkan atau diam
Yo iku sikapmu

 Dan akan  diminta pertanggung jawabannya
Bagai mana mensikapi yang benar
Kita harus tahu posisi kita, fungsi kita
Allah maha berkehendak
Ia ciptakan sesui dengan fungsinya
Apa fungsi kita di dunia
Tahukah kamu
Untuk apa kau diciptakan
Siapa kamu
Mulat mangandap ,nepak seliro
Siapa jati dirining aku
Sebagai Ayah,sebagi Ibu
Sebagai Orang Tua, sebagai Anak
Sebagai pekerja,sebagai direktur
Sedang sakit atau sedang sehat
Yen wis ngerti posisi siro
Tinggal kamu menjalankan seperti yang dititahkan
Lakukanlah peranmu penuh tawakal
Lakukan sebaik kemampuanmu
Lakukanlah dengan iklas
Itulah jalan hidupmu
Tak seorangpun dapat mengelaknya
Terimalah, pahami dan hayatilah
Tiada yang perlu disesali
Sesal hanya ada dihari nanti
Sesal tiada berarti
Petunjuk selalu diberikan setiap hari
Peringatan telah disampiakan berkali kali
Bacalah, bacalah dan hayati
Ikutilah petunjuk dan titah Illahi
Masih juga belum mengerti
Mintalah petunjuk kepada Nya
"Ihdinash shiraathal mustaqiima"
Lihatlah alam sekitarmu
Pohon,gunung,bulan dan matahari
Semua hidup berrjalan sesuai titah Illahi
Tiada Tanya tiada berontak tuk menjalani
Hidupnya jadi sangat berarti
Mengayomi,menerangi bumi
Sinarmu sangat dirindukan
Ke elokanmu nan menakjubkan
Sungguh sangat sempurna
Sempurna
Namun apa boleh dikata
Banyak dan kebanyakan
Menuruti jalan kemauannya
Menuruti tuntutan nafsunya
Terdorong oleh linngkunganya
Tak mau melakukan peran yang ditetapkan
Memilih peran yang di inginkan
Berpaling dari kenyataan
Kau sampingkan kemampuan serta keadaan
Lalu dipaksakan dan memaksakan
Panggung kehidupannya berantakan
Jadilah benturan dan kerusakan lingkungan
Sungguh tak enak dilakukan
Sungguh tak enak dipandangnya
Itukah yang kau inginkan ?
Masihkah kau turuti ambisimu?
Kau kejar ujung tiada pangkal
Kau nanti yang tiada datang
” Wal asri inall insana lathil kutsri”
Demi waktu ,
sesungguhnya manusia mahluk yang merugi
waktu berjalan dan terus berjalan
Usiamu semakin senja
Panggung kehidupan menuju kepenghujung
Ambisimu masih membara menggelora
Bak Sidoarjo Lapindo brantas
Memuntahkan lumpur panas
Meluluh lantakan kampung halaman
Memisahkan sanak saudara
Menunai sejuta permasalahan
Kapan kau temui ketenangan
Setelah raga berkalang tanah
By : liliek