Sabtu, 28 Mei 2011

Si Kumbang Hitam


Si Kumbang Hitam

Engkaulah sikumbang hitam
Wajahmu kusam  menakutkan
Keberadaanmu tak dirindukan
Kau datang membuat kerusakan
Jika wanita ekaulah wanita jalang
Jika  lelaki ,kaulah sihidung belang
Kau pergi kemana kau suka
Kau tinggalkan pasangannya
Demi kerinduan yang mendua
Patas untuk  dipertanyakan kesetiaanya
Patut diragukan cintanya
Hingga disangsikan kesuciannya
Pergi  sendirian tiada pantang
Kau bangga dengan ulahnya
Mereka kesal atas kedatanggannya
Bukan takut karena kesangarannya
Namun takut menjadi korban
Banyak  kerusakan dimana kau singgah
Lubang lubang di tiang tiang penyangga
Lalu kau tinggalkan begitu saja
Dengan luka luka yang membekas
By: Roch 29 Mei 2011

Rabu, 18 Mei 2011

Tengoklah Kedalam Sebelum Bertindak




Tengoklahkedalam
sebelum bertindak

Kadang kau tega  berbuat kejam
Terhadap orang yang tidak bersalah
Kadang kau rela berbuat nista
Demi keinginan yang ingin kau dapat
Bila kau kaji lebih dalam
Semua yang terjadi dalam kehidupan
Hanya merupakan cermin akibat perbuatan
Coba kau renungkan mengapa kau dihadapkan
Terhadap kejadian kejadian dalam kehidupannya
Apakah semua itu kau rencanakan
Semua terjadi begitu saja
Mereka bermaksud  untuk kebaikan
Menurut nalar yang mereka pikirkan
Walau dampaknya kadang merugikan orang
Apakah  kau juga akan terpancing  oleh perbuatanya
Sehingga kau berbuat mengikuti nalarnya
Yang juga merugikan orang  juga merugikan dirinya
Tengoklah kedalam sebelum bertindak
Sehingga kau berjalan lebih bijak
Hidup ini Cuma sebentar
Janganlah kehidupanmu berkesan meyakitkan
Yang dirimupun tak tahu apa obatnya
Buatlah kesan yang menyenangkan
Bagaikan bunga ketika mekar tampak keelokannya
Walau entah apa itu bunganya
Bagaikan kupu kupu berupaya meberi keindahan
Walau hanya seminggu lalu berakhirlah masa hidupnya
Yang terkesan bukan ketika menjadi ulat yang menjijikan
Namun keindahan kupu kupu yang berterbangan
Hanya mereka yang tawakal
Bahwa yang terjadi itu atas kehendakNYA
Lalu kau jadikan pelajaran baginya
Kau hanya menjalankan kehidupan
Bukan  yang menentukan kehidupan
 By : Roch 20 Mei 2011

Senin, 16 Mei 2011

Bebas Lepas



Bebas lepas

Ku ingin bebas lepas dialam bebas
Terbang menghempas dialam tanpa batas
Namun kini terasa berat
Masih banyak beban yang melekat
Banyak lumpur melumuri badan
Banyak debu debu yang sudah terisap
Syukur ku masih diberi cahaya terang
Hingga ku dapat melihat kotoran yang melakat dibadan
Untung masih diberi hujan
Biarlah membasuh semua debu kotoran 
Dibawa  hanyut  lebur kelautan
Hingga diri ini suci bersih bersinar
Bagai bayi yang baru dlahirkan
Kulepas semua dunia yang telah ditiptipkan
Karena dunia  telah penuh sesak
Telah penuh dengan kersakusan kerakusan
Biarlah dikuasai menereka yang memujanya
Dulu kucari dan kucintai dunia
Namun malah diriku diperbudaknya
Telah kucintai istri dan anak anak
Namun mereka juga telah memperbudaknya
Lebih baik kucintai Yang Maha Pencipta
Biarlah kudijadikan hamba sahayanya
Namun ku akan selalu dekat dengannya
Tentu ada kesempatan mendekat kesinggasanaNya
Kini aku harus melintasi ruang bebas hambatan
Tak boleh sedikitpun sisa materi meleka di badan
Yang hanya akan terbakar menghanguskan jiwa
Terimakasih dunia dan isinya
Yang telah menghantarku menuju jalan kepadaNYA

By: Roch 17 Mei 2011

Rabu, 11 Mei 2011

Malu aku Malu



Malu aku malu

Melihat diriku dibalik awan nan  biru
Kucoba  renungkan kucoba  perhatikan
Semua kejadian semua peristiwa
Yang kau termukan yang kau rasakan
Kadang menyenagkan kadang menyakitkan
Kau tak dapat menghindari tak pula mengelaknya
Itulah sikap dunia dan sikap kehidupan
Atas sikapmu dalam menjalani kehidupan
Kau tak akan mampu merubah dunia
Merubah merekapun  tak semudah kau bayangkan
Bagai kau bercermin didepan kaca
Yang nampak hanyalah bayangan mu jua
Kau tak akan dapat merubah bayangan dibalik kaca
Yang dapat kau lakukan merubah sikapmu didepan kaca
Baru banyangan dibalik sana kan mengikutinya
Coba kau tengoklah dirimu lebih dalam
Apa yang dapat yang dapat kau lakukan
Merubah sikapmu dalam kehidupan
Niscaya dunia akan megikuti perubahan
Merekapun akan menyesuaikan perubahan
Janganlah membuat dirimu murka
Karena murkamu hanya membuat petaka
Hanya  penyesalan yang akan kau dapatkan
Jangan pula kau hadapi dengan kekecewaan
Karena kekecewaan itu  banyaknya harapan tanpa perbuatan
Coba kau renungkan coba kau bayangkan
Dari mana kau dilahirkan
Dari setes mani hina yang  menjijikan
Yang dikeluarkan dari lobang kotoran
Lalu kau diberikan kehidupan
Dalam kondisi lemah lagi fakir
Tanpa daya tanpa busana
Kini umurmu sudah berapa
Sudah banyak yang kau dapatkan
Akhirnya sudah menjadi kebiasaan
Terlalu banyak tuntutan terlalu banyak harapan
Yang tercipta darimu hanya keinginan keinginan
Kau bangga dengan yang telah kau dapatkan
Rumah,kendaraan dan harta benda
Dan sederet kenikmatan kenikmatan 
Semua itu  kau akui  telah kau dapatkan
Hingga kau takut ditinggalkan 
Kau akui hidup ini berlaku hukum keseimbangan
Banyak yang kau dapat banyak pula yang harus kau berikan
Pernahkah terpikir apa yang dapat kau persembahkan
Malu aku malu akan kehidupan
Dari umur yang telah kulewatkan
Belum ada persembahan yang pantas kubanggakan
By : Roch 12 Mei 2011

Sabtu, 07 Mei 2011

Ngarah Wohe opo Ngarah Wite



Ngarah Wite
Opo
Ngarah Wohe
Lakune urip iku opo tegese
(Perjalan hidup itu apa maksudnya)
Nang ndonya nung mampir ngombe
(di dunia hanya mampir minum)
Diciptake jin lan Manungso mung ngarep ibadahe
(diciptan jin  dan manusia diharapkan ibadahnya)
Diwenehi ndonya kalawan  raga
( diberikan dunia dan raga)
Minongko srono kanggo  ngolek berkahe
(hanya sebagai sarana untuk mencari berkahnya)
Mung soko males lan srakahe
(hanya karena malas dan keserakahannya)
Banjur dikuras sak ampas ampase
( lalu dikuras sapai ampas ampasnya)
Jer  rakus rakuse manungso
( dengan rakus rakusnya manusia)
Meh  nguntal ndonya sak  isine
( mau menelan dunia bersama isinya)
Kari siro kang elling nyang titahe

( hanya yang ingat akan titahnya)
Kanggo apa sira diciptake
(untuk apa kamu di ciptakan)
Kanggo apa siro di urip ake
(untuk apa kamu dihidupkan)
Naliko awan ditangeke
(ketika siang dibangunkan)
Naliko wengi di turoke
(ketika malam ditidurkan)
Disediake ndonya lan isine
(disediakan dunia beserta isinya)
Murih biso ngarah berkahe
(agar dapat mencari barokahnya)
Ning siro malah  ngarah ndonyane
(tapi kamu malah mencari dunianya)
Rumangsane yen biso nguasani ndonyane
( menurut pemikiranya kala dapat menguasai dunianya}
Iku kang gede amale
( itu yang besar amal ibadahnya)
Najan dadi pasulayan
(walau menjadi pertengkaran)
Marang sedulur lan kancane
(dengan saudar dan handai taulan)
Sejatine  dudu kuwi kang dikarepke
(padahal bukan itu yang diharapkan)
Ning kepiye nggone biso ngupayake
(tapi bagaimana agar bisa mengupayakan)
Murih biso ngarah berkahe
( agar dapat mendapatkan barokahnya)
Yen diumpamake ndonya iku uwite
(kalau diumpakan dunia itu pohonnya)
Sing arah iku uwohe dudu uwite
( yang diharapkan itu buahnya bukan pohonnya)
By : Roch 7 Mei 2011
 11

Kamis, 05 Mei 2011

Tetes Air Hujan



Tetes Air Hujan
Hujan gerimis diwaktu pagi
Tetesmu merasap kedalam bumi
Dari daun daun yang kau lewati
Jatuh terpercik terurai membasahi
Tetesmu lembut terbawa  angin
Sejuk merasuk kedalam sanubari
Sungguh suatu kenikmatan suatu pagi
Ketika kududuk duduk  di serambi
Tiada alasan untuk tidak mensyukuri
Dari segala sesuatu yang kau hadapi
Itulah yang terbaik untuk kujalani
Jangan ber andai andai dalam kehidupan
Membuatmu tak  yakin dengan masa depan
Membawa dirimu dalam khayalan
Lalu kau hanya duduk duduk dipembaringan
Menyampaikan lamunmu disela   hujan
Menunggu kekecewaan yang pasti datang
Karena masa depan tidak hanya dikhayalkan
Namun harus disiapkan dari sekarang
Itupun belum tentu sesuai yang  direncanakan
Tahukah dari mana asalmu diturunkan
Dari surga turun kebumi
Tidakkah kau merundukan untuk kembali
Dengan membawa amal selama dibumi
Namun kau malah mencintai dunia
Untuk tinggal selama lamanya
Ingin kau kuasai dunia
Walau takmungkin untuk  kau bawa
Cobalah lihat tetes air hujan
Dari langit turun kebumi
Membasai sawah sawah yang kekeringan
Disanalah tetesnya memberi kehidupan
Lalu ia kembali membawa kenangan
Berupa awan yang tinggi menjulang
Siapakah yang tak merindukan
Tetes Air hujan  dalam kehidupannya

By : Roch 05 Mei 2011


Minggu, 01 Mei 2011

Pandangan Mata


PANDANGAN MATA

Urip iku mung wang sinawang
Ladang  orang lebih enak dipandang
Memandang ladang sendiri enggan
Tak pernah puas dengan yang ada
Berhati hatilah menjaga pandang
Apalagi  sampai curi curi pandang
Salah pandang  berakibat salah pengertian
Banyak yang dipandang banyak keinginan
Setiap kau penuhi satu keinginan
Maka tibul seribu keinginan
Karena itu iblis didalam jiwa
Berilindunglah kepada Tuhanmu dari maksiat mata
Pandangan mata menerawang kedepan
Pikiran melayang  entah kemana
Sungguh kerling matamu
Hingga kini sulit kulupakan 
Lindungilah pandanganmu dengan kaca mata
Agar tak silau oleh gemerlapnya dunia
Kalau perlu pakai kacamata kuda
Agar pandangmu lurus kedepan
Banyak kemaksiatan berasal dari mata
Banyak bencana akibat tidak menjaga pandang
Banyak musibah akibat asyik SMSan
(Dan bersabarlah kamu bersama mereka
yang setiap pagi da senja memanggil Tuhannya
 karena mengharap keridhohannya
Dan Jangan kau palingkan kedua matamu  darinya
Hanya  karena mengharap perhiasan kehidupan)(Q-Al Kahfi)
Coba renungkan pandangmu dalam keseharian
Beda pandang beda pula yang dilakukan
Padahal  sama obyek yang dipandang
Namun bila kau sadari
Semua yang terjadi  itu atas kehendak Illahi
Lalu apa yang mesti diributkan
Apa lagi menjadi penyebab perdebatan
Sungguh  tidak mengimani ketetapannya
Sungguh orang yang dibutakan kedua matanya
Dan dengan kebutaannya tetap tawakal
Maka tak layak pahala bginya keculi surge(HQR Turmudzi)
Basuhlah kedua matamu
Ketika mau sembahyang
Pejamkanlah matamu dari yang diharamkan
Dan bertobatlah dari kejahatan pandang
Selagi hayat dikandung badan
By : Roch 01052011