Selasa, 26 Mei 2009

Sopo Siro Sopo Ingsun

Sopo Siro Sopo Ingsun
Pernahkah kah kau bertanya siapa dirimu?
Dari mana kamu dan mau kemana kamu?
Dan dimanakah kamu ?
Lalu ku berkaca berputar-putar
Bercermin mgukur kekurangane
Ngilo ngilo ngetung kang elok, ngak-elok
Banjur katon wujud iro (kelihatan bentuknya)
Kang koton (terlihat) tergantung bagai mana melihatnya
Seberapa ketajamanmu
Sedangkan manusi itu banyak kurangnya
Terbatas kemampuanya, ning kadang ora rumongso(tidak merasa)
Margo soko (karena dari)nuruti hawa nabsunya
Dumununge siro iku soko lahir kalawan batin,jiwo lan rogo
(asalmu dari lahir dan batin)
Mulo elingo nyang piture sesepuh kito
(maka ingat akan nasehat para pendahulu kita)
Ajining sariro soko busono (harga badan dari pakaian kita)
Ajining diri soko lati(harga diri dari mulut,ucapan kita)
Kang tegese, dene siro manungso iku akan dihargai ,dikenal badan lahirnya dari busono(pakaian) yang digunakan dan dihargai,dikenal batinnya dari yang dirasakan,diucapkan dan diamalkannya
Dadine yen siro berpakaian tentara maka orang akan mengenalnya tentara
Bila berpakaian kumuh compang camping dikenalnya segai orang miskin atau si gila
Jika suka marah dibilang /dikenal si pemarah
Jika selalu senyum dalam segala kondisi dibilang sumeh
Jika prilakumu sering memberi petunjuk,mengajar ilmu disebut Pak Guru,Pak Ustad
Kabeh mau dadi koco benggolo
mrih gampanging nggonmu mangerteni sopo jatining siro
Nanging opo siro jujur marang kang katon lan siro rasakno
(Namun apa kamu jujur akan yang kamu lihat dan kamu rasakan)
Yen siro Ngrumangsani terbatasnya kemampuanya, mulo kudu legowo marang opo kang di sampaikan sepodo podo (menerima penilaian orang lain) sebagai jedela jauh hari
Bukanya marah marah seperti kata pepatah
“ Buruk rupa cermin di pecah”
Mengingat banyak kekurangan kita,keterbatasan kita , maka untuk mengenal diri kita tidak cukup dari pengamatan kita sendiri, dan harus ada konfirmasi orang lain
Kemudian diturunkalah kamu ke Dunia
Kau telah sanggup sebagai kalifah di Dunia
Diciptakan lah raga, nafsu dan pikiran sebagai pakainmu di Dunia
Lalu kamu berjalan berjalan dan berjalan
Kau dapatkan dua persimpangan
Ada yang lurus licin dan indah
Ada yang naik terjal dan berkelok
Kau harus menetapkan pilihan
Kudu eling lan waspodo, jangan terkecoh oleh yang nampak saja
Kesesatan biasanya jalan mudah dan enak
Kebaikan banyak cobaan dan rintangan
Sebagai kalifah segala putusanmu akan diminta pertanggung jawabannya
Atau tidak menentukan pilihan alias diam ditempat
Itupun sudah merupakan keputusan yang harus dipertanggungkan
Waktu terus berjalan, petunjukpun telah disampaikan
Melalui Al Qur”an dan Rosulnya serta peristiwa, kejadian alam
Dapatkah kau membaca dan mengerti atas petunjuk itu
Ataukah hanya kau lihat sekilas
Atau kau copy paste tanpa sempat kau cerna
Sehingga tak tampak lagi identitasmu karena telah tertimpa segala yang kau rekam
Padahal kau diciptan dengan berbeda beda
Ada yang tinggi ada yang pendek ,kaya miskin,bagus jelek
Semua jadi satu saling melengkapi
Dan difungsikan dan tugas yang berbeda
Kamudian agar saling mengasihi dan menyayangi
Ya Rahman Ya Rohim
Ataukah kau telah menjadi budak nafsu dan Dunia
Kau paksakan kehendakmu
Lalu mana cintamu, mana kasihmu
Masih adakah cinta pada dirimu
Cinta menerima apa adanya, menjalankan perintahnya
Dimanakah kau
Apakah kau telah larut dalam gemerlapnya dunia
Apakahkau terjebak dilembah penderitaan dunia
Ingat ingatlah waktum menjelang habis
Ingat ingatlah sebagai kalifah di dunia
Sebut nama Tuhanmu “ La illaa ha illallah “
Apa yang telah kau lakukan di dunia
Hingga tiba waktunya kau harus tinggalkan dunia
Kau tiada lagi di dunia
Lalu siapa kamu
Kamu adalah amalmu yang kau tinggalkan
Kamu adalah maknamu bagi siapa saja yang kau temukan
Koyo godhong suruh mlumah mengkureb, dinulu seje rupo ginigit nunggal rasa
( seperti daun sirih bolak balik beda rupanya dijadikan satu digigit satu rasanya )
Lahir kalawan Batin, Amal baik Amal jelek beda rupa dan bentuknya diikat jadi satu namanya ya Siro ya Ingsun

Kamis, 14 Mei 2009

Mencari Makna Kehidupan


Mencari Makna Kehidupan

Memang dulu takpernah kupikirkan
Kehidupan yang sekarang kulakukan
Keinginan selalu jauh tinggi menjulang
Ingin meraih bulan dan bintang

Memang mataku ditaruh didepan dan diatas
Mungkinkah aku hanya memandang kedepan dan keatas
Mulut teriak kesakitan, mungkin menginjak suatu rintangan
Mata enggan melihat kebawah, hambatan yang ku dapatkan

Perjalanan hidup tak selalu sama dengan harapkan
Kadang lurus kadang melingkar
Kadang naik kadang menuruni tebing terjal
Jalanan hidup sudah ditentukan, kau tinggal jalankan

Bila kau mau bersabar
Merenungi apa yang kau dapatkan
Kau baru tahu apa makna suatu hambatan
Ada makna dibalik kesulitan

Namun terkadang kau terdorang nafsu emosinya
Kau mencari kambing hitam
Kau sampaikan semua keluan, kau lepaskan segala umpatan
Itukah makna kehidupan yang kau sampaikan

Bila kau lewati rummput hijau membentang
Kau baru tahu apa maknanya hujan
Bila imanmu kering kerontang
Nafsumu membara dan mudah terbakar

Hari hari terus berjalan tak dapat kuhentikan
Kau kejar bayang bayang yang tiada ujudnya
Tak pernah kau raih walau sampai akhir hayatnya
Bila itu yang kau lakukan, hidupmu tiada maknanya

Dimalam sunyi sepi
Ku panggil semua hayalku
Ku tulis pesan pesanku lewat puisi
Mungkin lebih bermakna buat anak cucuku
By: Liliek,11 Mei 2009