Minggu, 31 Oktober 2010

Harap Cemas


Harap Cemas

Harapan hanya upaya untuk kebanggaan diri
Cemas karena takut harapannya tidak terpenuhi
Harapan hanya akan menghadirkan keakuan diri
Takut membuat dirinya  tiada arti
Takut  membuat  harapan kehadiran Illahi
Pelaut selalu berharap cemas diatas papan
Bila papan dan dirinya telah tiada
Yang ada tinggal tenggelamnya
Gunung  selalu tampak menjulang tinggi
Ketika meletus semua diratakan dengan abunya
Sunami dating dengan gelombang tinggi
Ketika gelombang menghilang
Semua diluluh lantakkan
Suramadu banyak yang mengeklaim atas keberhasilannya
Ketika  semburan lapindo tiada yang mau mengakuinya
Ketika muda siang malam mencari harta
Ketika tua ternyata diperbudak oleh hart
Kasihan dia ketika  mati belum sempat  mengenal  Tuhannya
Percuma  bila kita memiliki harta
Bila akhirnya kita yang dimiliki hartanya bukan Tuhannya
By: Roch,01 11 2010

Sabtu, 30 Oktober 2010

Perasaan Menyatu Dalam Rasa



Perasaan Menyatu Dalam Rasa

Apakah kau punya perasaan
Apa yang kau rasakan
Cobalah  kau rasa  rasakan perasaaan
Atau tak ada yang kau rasakan

Rasa suatu makna kehidupan
Tanpa rasa hidupmu takbermakna
Makna hidupmu seiring perasaanmu
Perasaanmu mewujutkan kepekaanmu

Semakin dalam persaanmu
Semakain peka kehidupanmu
Persaan indrawi mewujudkan kepekaan ragawi
Persaan yang dalam menyatu didalam hati

Rasa tak dapat kau upayakan
Namun  telah ada bersama kehidupkan
Rasa  merupkan keadaan  jiwa
Yang sirna ketika engkau tiada

Tinggi rendahnya rasa  terantung eksistensi
Eksistensi tergantung apa yang pernah kau alami
Tanpa amalan takpernah kau dapati
Rasa batin tergantung kesadaran hakiki

Rasa batin teraktualisasi dengan kesadaran rutin
Yang terus menerus memperhalus rasa
Bagaikan daun  pengertian  yang berguguran
Satu persatu sampai dasar keakuan sesungguhnya

Bila  persaanmu semakin dalam
Bagai didalam tanah mengalir sungai perasaan
Yang Menyatu dalam satu rasa
Rasa Illahi yang tiada batas

Bila  rasamu telah menyatu dengan rasa Nya
Maka tiada batas antara kamu dengan yang dia rasakan
Kepedihan  mereka  yang tertimpa musibah
Juga kepedihan yang kamu rasakan

Musibah silih berganti
Penderitaan tiada henti
Mulai banjir,sunami dan gunung merapi
Apa yang salah dengan negri ini

By: Roch : 30  Oktober 2010

Minggu, 24 Oktober 2010

Menyambut Pagi


Menyambut Pagi

Sumilir angin dipagi hari
Sejuk sepoi sepoi di sanubari
Kubuka jendela kamarku
Kubuka jendela hatiku

Kutatap jauh mata memandang
Mengikuti burung burung berterbangan
Kulayangkan jauh pikiran
Mengikuti gejolak hati didalam dada

Kabut putih masih menyeliputi pedesaan
Menghapus sisa sisa mimpi semalam
Embun jernih menutupi rerumputan
Menghapus debu debu  yang melekat

Sungguh indah  pagi  dipinggiran Jakarta
Sejuk damai penduduk menyambutnya
Giliat rame menyambut berangkat pagi
Mensikapi kehidupan yang dihadapi

By: Roch, 25 Oktober 2010


Sabtu, 23 Oktober 2010

Mulat Mangandap


Mulat  Mangandap

Mulat mangandap katingal
Wanodyo yu kuru aking
Ka igo igo kaeksi
Gelung rusak warkismo

Tengoklah  kebabawah akan terlihat
Rakyat yang kurus kerontang
Tulang tulang iganya Nampak jelas
Rambut nya tak terurus bercampur debu

Masihkah kau tega  para pejabat
Tengoklah   rakyatmu yang semakin menderita
Pergi pagi pulang petang
Melihat  Mentaripun hanya dikala liburan

Demi anak anak harapan bangsa
Satu satunya harapan keluarga
Namun kini  aku semakin renta
Tanda perbaikan jauh dari harapan

Pejabatnyapun  baru akan belajar keluar
Padahal  rakyatmu sudah perlu uluran tangan
Pangan semakin mahal
Biaya Sekolah, kuliah semakin menjerat

Haruskah ku menjual sawah ladang
Kutinggalkan negri ini dan hijrah kemana
Kenegeri yang dapat memberikan  jaminan kehidupan
Seperti  TKI yang banyak disiksa

Tengoklah kebawah hai pejabat
Janganlah  sibuk berebut kekuasaan
Keluar negeri sekedar jaalan jalan
Pantaskan berjubah kebesaran diatas lupur penderitaan
 By: ROCH,22-10-2010

Minggu, 17 Oktober 2010

Bukalah Pintu Hatimu


BUKALAH MATA HATIMU

Ingat ketika Ayah Ibu menasehati
Agar selalu ber hati hati
Agar selalu menjaga hati
Karena dirimu adalah hatimu
Menjaga dirimu menjaga hatimu
Dalam dirimu bersemayam hatimu
Dalam hatimu bersemayam jiwamu
Langit dan Bumi tak kuasa memuat Tuhanmu
Namun didalam hatimu senantiasa bersemayam Tuhanmu
Hati merupakan cermin untuk memantulkan sifat sifat Tuhanmu
Kenalilah hatimu agar kau kenal Tuhanmu
Pelajarilah hatimu karena disanalah sumber segala ilmu
Namun apa yang terjadi pada dirimu
Kau lupa akan nasehat Ayah Ibumu
Kau terlantarkan hatimu
Kau belenggu dengan nafsu dan pikiranmu
Kau tutup kau kunci  dengan logikamu
Hingga noda noda telah melapisi hatimu
Kini hatimu keras membatu
Hitam kelam tiada bersinar
Tak lagi terpancar cahaya Tuhan
Yang nampak hanya emosi
Menolak segala masukan
Alergi terhadap  kritikan
Walau dirimu telah menyadari
Akan nasehat yang kau dapatkan
Namun nafsu dan logikamu telah menguasai
Kau tolak semua masukan
Kau hanya melihat dengan mata telanjang
Dimatamu hanya nampak siapa yang menyampaikan
Bukan melihat dengan hatinya
Memahami isi nasehat yang disampaikan

Bukalah mata hatimu
Bersihkanlah noda noda yang melekat
Singkirkan nafsu dan pikiran dangkal
Agar hatimu menjadi bersinar
Memantulkan cahaya kesempurnaan
Langkahmu sesuai dengan ridhonya
Jadilah manusia seutuhnya

By: Roch ,18 Oktober 2010



Selasa, 12 Oktober 2010

Bukalah pintu kesadaran diri


Bukalah pintu kesadaran diri

Menatap sukma didalam diri
Mengetuk pintu hati tidak dibuka
Karena pintunya terkunci dari dalam
Berulang kali ku ketuk percuma saja
Menatap jalan kesucsesan diri
Walau sering kali diberikan pengertian
Selalu saja menjumpai kegagalan
Karena kuncinya ada didalam kesadaran
Sucses dan gagal ada jejaknya
Keinginan pikiran tiada batasnya
Pernahkah kau renungkan penyebab kegagalan
Adanya blocking mental dalam hidupnya
Selalu mengganjal dalam pikiran
Sangat menyakitkan bila terungkapkan
Menguras energy ,menguras pikiran
Lalu kau kuci dalam dalam untuk dilupakan
Namun kini apa yang kau rasakan
Kegagalan  kegagalan yang kau dapatkan
Lalu siapa yang kau salahkan
Padahal semua akibat perbuatanmu sendiri
Bukalah bukalah pintu hatimu
Dengan kunci kesadaran diri
Lepaskanlah noda yang mengganjal didalam diri
Bersihkan pikiran mental dan rubah presepsi
Tingkatkan energy yang semakin menipis
Dengan perbuatan yang menyenangkan hati
Nikmati hal hal yang kau temui
Jauhkan diri dari pemikiran dan ucapan negatip
Bukalah lemabran baru dengan presepsi baru
Bukan kamu tidak dapat
Mamun  Karena
belum kau temukan jalan yang mudah bagimu




By: Roch 12102010





Sabtu, 09 Oktober 2010

Inginku Merubah Dunia


Inginku  Merubah  Dunia

Sabtu pagi ketika hujan tak kunjung reda
Untuk bangunpun terasa enggan
Maksud hati ingin merubah kehidupan
Ketika bangun   perubahan tak  kudapatkan

Ketika kecil kutinggal kampung halaman
Mungkin akan berubah setelah kutinggalkan 
Ketika dewasa setelah sempat  pulang
Kampung halaman takkan  ada perubahan

Dari dulu hingga sekarang
Dari kecil hingga menjelang  ajal
Duniaku  tak pernah akan berubah
Kecuali diriku yang berubah telah beruban

Coba bila dari dulu  aku merubah diriku
Mungkin sekarang  disekitarku sudah berubah
Kampung halamanku mukin mengalami perubahan
Namun dunia tak pernah akan berubah

Cepatlah  rubahlah dirimu dari sekarang
Jangan  sampai  keempatan   itu hilang
Kesempatan  takkan datamg berulang
Walau umurmu  terus  diperpanjang

By : Roch 10102010