Kamis, 21 April 2011

CANGKIR (Nyancang Pikir)


CANGKIR
(Nyancang Pikir)

Hidup ini memang sesuai yang kaupikirkan
Bila pikiranmu tak tenang 
hidupmu  menjadi bimbang
Bila pikiranmu melayang 
hidupmu tak punya tujuan
Cancanglah pikirmu
kendalikan sesuai  titahmu
Pikirkan untuk menjalankan  perintahNya
Pikirkan  untuk meninggalkan laranganNya
Jangan kau pikir yang  tak perlu kau pikirkan
Apa lagi mikir yang diluar kemampuan
Hampir semua orang berpikir jadi pejabat
Atau mungkin jadi konglomerat
Kenyataannya hanya sebagian  yang menjabat
Apa lagi yang jadi konglomerat
Yang lainnya harus terima kenyataan
Jangan berlagak seperti guru besar
Berpikir keras hingga lupa kewajiban
Memikir permasalahan yang belum tentu
Bila kebetulan lalu klaim itu  hasil pemikiranmu
Padahal dirimu kadang masih ragu
Pikir kupikir sampai tua
Sudah ku pikir,pikir hanya merusak jiwa
Karena terlalu banyak memikir yang tak guna
Mau kawin mikirin pesta
Punyak anak mikirin biaya
Pengin rejeki  mikirin cari sabetan
Tapi jarang yang mikirin tentang  mati
Padahal semu orang pasti mati 
Memang jodoh rezeki mati Allah yang memikirkan 
Lalu alasannya memikir masa depan
Namun dapatkah kau pastikan masa depan
Masa depan datang begitu saja
Kadang sesua rencana kadang dluar rencana
Dengan alasan salah perhitungan
Lalu buat apa kau berpikir keras memikirkannya
Bukan lebih baik kita pikirkan yang ada
Bagai mana melakukan yang terbaik sekarang
Lakukan banyak banyak kebajikan
Ingatlah bahwa Allah telah tetapkan
Dibait sebagai kalifah di dunia
Untuk meJaga kelestarian alam semesta
 Jangan  kau membuat kerusakan
Berpikirlah semua yang kau lakukan  karenaNya
Dengan tanpa pamrih atau harapan
Serahkan masa depanmu kepadaNya
 Biarlah Allah yang memikirkannya
Kendalikan dan ikatlah pikiran
Agar tak terbawa pikiran setan
Yang akan  membawamu  dalam kesesatan
Semoga kauselalu dalam lindunganNya
Selamat didunia  bahagia Akherat
By: Roch 21 April 2011

Kamis, 14 April 2011

DIANTARA DUA CINTA



Diantara Dua Cinta

Tak tahu kini aku dimana
Aku telah jauh terbawa
Terkatung  diantara  dua Cinta
Cinta dunia dan Cinta kepadaNYA
Seakan merasa sebagai penguasa
Yang harus terpenuhi kehendaknya
Kadang  jiwa ini terasa tak berdaya
Yang mengharapkan uluran tangan
Namun kini  tak kurasa  
Jiwa ini hanyut dalam cinta dunia
Hingga takut kehilangan yang pernah didapat
Padahal semua itu hanya titipan
Yang harus kuserahkan 
 kepada yang lebih memerlukan
Disaat aku mampu memberikan 
Namun  tangan ini enggan memberikan
Disaat kita mampu melakukan
Namun mengapa  hanya terpaku diam
Ku terbelenggu  oleh keinginan keinginan
Yang terpikir hanya bagaimana  mendapatkan
Bukan apa yang dapat kau berikan
Jangan pernah berpikir , orang akan melakukan
Apa yang  pernah kau inginkan
Nabipun  telah mendapat teguran
Akibat  menginginkan sang paman 
 mengucap dua kalimat Sahadat
Kini cintamu telah terbawa kemana
Masihkah  kau lebih mencintai
Segala yang akan kau tinggalkan
Atau masih berat melupakan 
Hingga lamunmu  jauh  melayang
Terkatung katung diantara dua cinta

By: Roch Jum/at 15 April 2011


Rabu, 13 April 2011

GELAS GELAS KACA


Gelas Gelas Kaca

Bening berkilau indah dipandang
Isilah dengan air terang
Agar gelasmu  dapat menerawang
Jangan kau isi dengan air keruh
Gelasmu menjadi penghalang
Apapun  bentuk gelas  milikmu
Isinya dari sana sudah ditentukan
Bukan berapa banyak yang telah kau isikan
Namun  apa yang telah  kauisikan 
Bukan isi sebarang isi
Mengisi gelas harus hati hati
Agar isinya tidak tumpah
Atau  gelasnya menjadi  pecah
Bila tumpah mecemari lingkungan
Isilah gelas sesuai aturan
Lembutkan dulu yang akan kau isikan
Jika perlu dilakukan penyaringan
Agar yang masuk sarinya bukan ampasnya
Isilah gelas sesuai ukuran
Jangan kau isi melebihi ukuran 
Yang akhirnya terbuang percuma
Karena isinya tak mungkin dilebihkan
Tak dapat  pula  dikurangkan
Lebih tak sopan  kurang pun tak sempurna


Isilah sesuai batas kewajaran


Kewajaran itu ada pada dirimu
Jika gelas itu ibarat dirmu
Apa yang telah kau isikan dalam gelasmu
Kau tak dapat mengelak  atau menipu
Karena semua Nampak pada wajahmu
Terpancar dari kilau di bibirmu 


Isi yang  sempurna nyaring bunyinya
Manun  banyak sekarang tak pedulikan itu
Kau isi dengan kerakusanmu
Kau isi sekehendak nafsumu
Tanpa disaring  atau dlebutkan dulu
Ya itulah yang menghiasi kehidupannmu
Siapkah  gelasmu untuk disajikan
Terburu senja lalu malam
Rapikan dulu selagi  ada kesempatan
By : Roch 13 April 2011

Sabtu, 09 April 2011

Kisah Pedih Di Hari Sabtu


Kisah Pedih Hari Sabtu

Tak pernah kuduga tak pernah kumimpi
Kuharus terbaring diruang ICU
Kepala pening terasa pusing
Perut mual terasa mulas
Dada sesak nafas tersengal
Seakan ini terakhir jalani kehidupan
Kuserahkan semua kepada yang memberi kehidupan
Untung dokter segera ambil tindakan 
Bukan jantung bukan pikiran
Hanya angin yang lama bersarang 
Namun telah bikin diri taknyaman
Betapa lemahnya diri manusia
Banyak duit atau tak punya uang
Bila sakit sama sama tersiksa
Jangan lupa diri lupa daratan 
Ingatlah asal usulnya
Bahwa dirimu bukan siapa sapa
Sungguh nikmatnya diberi kesehatan 
Yang baru kau sadari ketika kesakitan 
Manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu 
Nafkan hartamu sebelum datang miskinmu 
Menangislah sebelum kau ditangisi
Menangis itu tanda penyerahan diri
Sholatlah sebelum disholatkan 

Kamis, 07 April 2011

Ulat Ulat Yang Bermunculan


Ulat Ulat Yang Bermunculan 

Hari hari yang dimuliakan 
Ada tiga hari yang dimuliakan 
Hari raya idul adha
Hari raya Idul Fitri
Dan hari Jum.at
Dihari yang dimulikan ini
Marilah kita coba renungkan
Membaca kejadian yang Allah tunjuk kan
Melalu kejadian kejadian di depan mata
Wajiblah bagi kita yang masih diberi kehidupan
Untuk mohon petunjuk kepada yang menciptannya
Bahwa Alam semesta merupan pantulan Sang Pencipta
Wajib bagi kita untuk mengimaninya
Banyaknya kegaduhan di tanah jawa
Munculnya ulat ulat yang menggelikan
Yang datang tidak seperti biasanya
Bukankah kita harus bertanya
Ada petunjuk apa di balik yang tersirat
Ulat lambang kerakusan
Memakan daun  apa yang didapatnya
Tak kenal siang tak kenal malam
Walau telah dibasmi tetap saja bermuculan
Wajahbya seram dan menjijikkan
Kadang berbisa membuat gatal
Tak ada yang menyukainya
Semua ingin mengusir atau menghindar
Adai yang rakus itu manusia
Mulutnya mungkin kadang berbisa
Wajahnya seram kadang berbuat kejam
Sudah banyak upaya untuk menanggulanginya
Tapi tetap saja kerakusan muncul diman mana
Seperti munculnya ulat yang anda saksikan
Marilah kita saatnya untuk bertenggang rasa
Jangan menjadi rakus seperti ulat yang Allah tunjukan
Bersihkan diri bersihkan jiwa
Ambilah wudlu sembahyang Jum’at
Jangan lupa jangan terlambat
Sebelum Khotib naik mimbar

By : Roch 8 April 2011

Senin, 04 April 2011

JIWA YANG TENANG



Jiwa Yang Tenang

Hidup ini banyak yang dilihat
Banyak pula yang dirasakan
Banyak melihat banyak merasakan
Banyak pula yang diinginkan
Tergantung bagai mana kamu mengendalikan
E ntah kemana jiwa ini kan kau bawa
Apa kan kau jadikan budak nafsu dunia
Atau nafsu yang kau jadikan kuda tunggangan
Jika kau tak mampu mengedalikan
Jiwa ini akan terguncang
Ter ombang ambing sangat melelahkan
Sungguh perbuatan yang sia sia
Selama dalam perjalanan kehidupan
Tak dapat menghayati yang ia temukan
Jiwanya terbelenggu dengan keinginan dunia
Kau tumpuk harta kau kejar kekuasaan
Akhirnya nafsu yang menjadi tuhannya
Kamu mau tidur ingat harta
Kamu mau makan ingat kekuasaan
Dengan kesombongannya
Kau tak lagi mememerlukan siapa siapa
Hingga kau tak lagi ingat yang menciptakannya
Sungguh jiwa ini harus diselamatkan


Jiwa yang bergolak agar diredam


Api yang berkobar segera dipadamkan 


Agar panasnya tak meruka lingkungan 
Tak selamat jiwa ini tanpa pengekangan
Kau tinggalkan semua keinginan
Kebahagiaan akan kau temukan 
Jiwa ini menjadi tenang tiada beban


Jiwa yang tenang menjadi peka


Dapat membaca rahasia yang ditunjukkan 


Dengan iklas mejalan perintahnya


Dengan kesadaran meninggalkan larangannya
Menerima apa yang ada
Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhan Nya


Tanpa rasa ragu ataupun bimbang


By : Roch 4 April 2011