Selasa, 25 Oktober 2011

Keringnya Dedaunan


Keringnya Dedaunan

Hari hari terasa panas
Dari pagi hingga menjelang malam
Keringat ditubuhpun mengucur deras
Sejak Mentari terbit hingga tenggelam

Kini hamaparan luas membentang
Sawah ladang  dan  rumput ilalang
Semua jadi kering kerontang
Mengharap hujan kapan kan datang

Daun yang dulu hijau menyejukkan
Kini kering, satu demi satu berjatuhan
Tiada daya  terbawa angin berserakan
Terhampar terinjak  bersama  bebu jalanan

Diri ini yang dulu tegar mengahadapi terpaan
Kini telah layu kekering dan tercampakkan
Kerut diwajahmu melukiskanberatnya beban
Kini telah rapuh ditelan ketuaan

Betapa jiwa jiwa yang kekeringan
Baru tahu betapa nikmatnya iman
Rangkaian kata bijak telah membukakan jalan
Mengantarkan  jiwa ini kembali kepangkuan

Jiwa yang panas mudah terpancing keributan 
Daun yang kering mudah terjadi kebakaran
Jiwa yang tenang membuat ketentraman
 Jangan kau coba bermain api diadalam sekam

Kurangkai kata dalam kekeringan
Meredam panas dalam ketegangan
Menjemur pisang dalam kepanasan
Menunai sale yang melezatkan

By:  Roch 25 Okt 2011

0 komentar: